SURABAYA – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) angkatan 2019, Annisa Salsabilla Dwi Nugrahani. Mahasiswa yang meraih gelar Mahasiswa Berprestasi 2 UNAIR 2022 Kategori Sarjana itu kali ini berhasil menyabet Juara I Warmadewa Aesculapius Scientific Competition (WASCO) 2022 kategori esai ilmiah.
WASCO 2022 sendiri adalah kompetisi ilmiah kedokteran tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Warmadewa Bali secara offline dan babak finalnya dilaksanakan pada 30 September – 2 Oktober 2022.
Annisa mengatakan kompetisi WASCO dibagi menjadi tiga jenis lomba, yaitu esai ilmiah, video edukasi, dan publikasi poster. Tema kompetisi WASCO tahun ini, sambung Annisa, membahas mengenai travel medicine dan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan traveler disease di daerah-daerah tropis.
Annisa bercerita karena ini merupakan kompetisi offline pertama yang ia ikuti, ia merasa sedikit kewalahan. Ia harus membagi waktu juga dengan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi ISMKI Tingkat Nasional dan sidang skripsi yang dilaksanakan tiga hari sebelum final WASCO di Bali.
“Ini merupakan lomba offline pertama bagi saya, jadi serasa ada urge untuk menang karena sudah jauh-jauh ke Bali. Kemarin juga sebelum dan sesudah lomba itu saya harus ujian akhir blok sampai saya bela-belain tukar sesi ujian jadi lebih pagi supaya setelah ujian bisa langsung ke bandara, ” tutur Annisa, Selasa (11/10/2022).
Annisa berujar ini bukan kompetisi esai ilmiah kedokteran pertama baginya, namun ia tetap merasa berbeda dengan kompetisi-kompetisi lainnya. Menurut Annisa, kompetisi offline lebih menantang dan lebih membuatnya lebih deg-degan.
“Keren banget sih pas pertama kali tiba di lokasi, saya bertemu banyak mahasiswa. Ada yang dari Aceh, Padang, Yogyakarta, Bandung, dan sebagainya. Aura lombanya juga jadi lebih terasa. Pesertanya keren-keren banget, saya jadi terinspirasi, ” cerita Annisa.
Annisa mengaku ia tidak menyangka bisa menjadi Juara I. Menurutnya, peserta-peserta lain memiliki konsep yang matang serta presentasi yang menarik. Topik yang dipilih oleh peserta lain, ujar Annisa, juga merupakan topik-topik yang unik.
“Tapi alhamdulillah rezekinya menjadi juara, ” ucapnya.
Sebagai penutup, Annisa menyampaikan tips untuk mempresentasikan esai ilmiah. Ia berpesan untuk selalu fokus dengan apa yang hendak disampaikan dan apa pertanyaan dewan juri. Annisa juga mengingatkan untuk senantiasa percaya diri dengan karya sendiri dan pastikan karya yang dibuat memiliki nilai jual.
Baca juga:
Anak Petani Madiun Bisa Menjadi Kasal
|
“Persiapan dan usaha tidak akan mengkhianati hasil. Jadi apapun yang terjadi kita harus siap dan jangan lupa untuk meminta doa karena doa adalah kuncinya, ” pungkas Annisa. (*)
Penulis : Dewi Yugi Arti
Editor : Feri Fenoria