Film The East (De Oost) Tontonan Wajib Prajurit TNI

    Film The East (De Oost) Tontonan Wajib Prajurit TNI
    Personel Kodim Gelar Kegiatan Nobar film berjudul The East (De Oost) di Aula Makodim 0830/Surabaya Utara juga di lakukan di Makoramil Jajaran

    Surabaya, - Dalam rangka melaksanakan perintah Komando Atas, Seluruh anggota Kodim 0830/Surabaya Utara dan Koramil jajaran baik militer maupun PNS melaksanakan nonton bareng film berjudul The East : De Oost dan film ini wajib ditonton dari awal sampai selesai oleh Prajurit TNI, Jum'at (02/08) pagi.

    Kegiatan Nobar ini dilaksanakan di Aula Makodim dan di Makoramil Masing-masing usai pelaksanaan apel pagi. Pemutaran film ini guna mengingat kembali serta memahami tentang sejarah kelam, kekejaman penjajahan Belanda di Indonesia dahulu kala, dan memahami sudut pandang berbeda dari agresi militer Belanda pada waktu itu.

    Film The East adalah film yang berlatar belakang Hindia Belanda tahun 1946 selama Revolusi Nasional Indonesia. Film tersebut diangkat berdasarkan surat-surat dan buku yang ditulis oleh prajurit-prajurit Belanda, tentang apa yang mereka lakukan di Indonesia pada saat perang kemerdekaan tahun 1946 hingga 1947.

    Disela kegiatan nonton bareng, Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0830/Surabaya Utara Letkol Inf Djarno Djumadi, S.Pd., mengatakan bahwa kita sebagai penerus bangsa harus mengetahui dan bisa memahami sejarah perjuangan bangsa.

    "De Oost" adalah film berlatar tahun 1946, film ini mengungkap kekejaman Westerling dalam membantai gerilyawan Indonesia di Sulawesi Selatan. Melalui film ini, kita akan melihat betapa beratnya perjuangan para pahlawan kita dalam merebut kemerdekaan.

    "Melalui Nobar Film De Oost ini, saya mengajak prajurit dan PNS jajaran Kodim 0830 untuk terus mensyukuri kemerdekaan yang sudah diraih, dengan menjaga serta memupuk rasa cinta tanah air, sekaligus membangkitkan semangat nasionalisme dan patriotisme", tegasnya.

    Dengan menonton film ‘The East : De Oost’ diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejarah, serta mengenang perjuangan jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan sehingga senantiasa bangga menjadi bagian dari bangsa yang kaya akan sejarah perjuangan.

    "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya. Dan cara terbaik berterima kasih pada pahlawan adalah meneruskan perjuangan mereka dengan menjaga keutuhan bangsa.", pungkasnya.

    Wanto

    Wanto

    Artikel Sebelumnya

    Perhutani Probolinggo Gelar Pengajian Jum’at...

    Artikel Berikutnya

    Pemotongan Tumpeng Mewarnai Olah Raga Bersama...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Perhutani KPH Malang Hadiri Malang Coffee Week 2024
    Hanumbara Coffee, Wakil Jawa Timur di Jakarta Coffee Week 2024
    Satgas Yonzipur 8/SMG Berhasil Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal di Perbatasan RI-Malaysia

    Ikuti Kami